Doa Kami

Angin berhembus membawa debu melayang
Sunyi tak bersuara
Namun bukan berarti tidak ada seorang pun disini
Rasa takut membuat kami harus bersembunyi

Banyak teman dan saudara kami yang tergeletak kaku di jalanan
Dengan bersimbah darah
dan mata yang penuh harapan
Tangisan yang telah lama melanda disini

Dengarlah…
Suara yang membuat hati gelisah
Suara yang membuat air mata tak pernah berhenti membasahi pipi
Sebagian dari kami yang takut hanya bersembunyi

Tapi bagi saudara-saudara kami yang berani
akan keluar dan berperang
Mati adalah taruhannya
Ketika burung-burung meninggalkan kota ini
saat itulah peluru mulai mencari korbannya

Pagi, siang, dan malam hanya ada teriakan
Bahkan sesuap nasi pun sulit didapatkan
Senyuman tidak ada lagi
Saat matahari tenggelam, saat kegelapan datang

Tidak pernah berhenti
Hidup yang sudah ditakdirkan untuk berperang
Entah sampai kapan akan terus menangis
Entah sampai kapan terus menderita

Tuhan, apa Engkau mendengar doa-doa kami?
Tuhan, apa Engkau melihat kami saling menghancurkan?
Apapun yang terjadi saat ini
Hanya Ia yang tahu kapan kita semua akan berhenti

Saat kau melihat kota yang penuh dengan debu
Bersimbah darah
Dan orang-orang yang tergeletak tanpa nyawa
Percayalah semua itu akan berakhir

Aku hanya ingin melihat kita tersenyum dalam beratnya hidup yang kita pikul
Karena kita akan melihat sinar perdamaian
Di mana burung-burung akan kembali bernyanyi
Mungkin suatu hari saat kita telah tiada

Comments