Di Ujung Samudra

Dan terukir lagi
Apa yang selama ini menjadi ketakutan untuknya
Tertulis jelas dalam sebuah lembaran putih
Tentang semua kesalahannya

Menunggu tanpa kepastian
Menanti di ujung samudra
Bila pun nantinya akan berakhir
Ia hanya berharap berakhir dengan semestinya

Hidup penuh dengan pilihan
Maka pilihlah apa yang terbaik
Dan pilihan terbaik
Tidak selamanya dimulai dengan baik

Dan datanglah padaku
Berapa banyak waktu terbuang sia-sia
Hujan terus mengguyur hatimu
Badai tanpa pernah berhenti 
Berjalan bersamamu

Maukah kau ku ceritakan
Tentang sebuah realita kehidupan
Buka kembali sebuah surat lama
Itu adalah jawaban yang selama ini kau nantikan

Tapi aku tau kau takkan pernah percaya
Seakan semua terjadi hanya untuk dijadikan pelajaran hidup
Katakan padaku
Seperti apa penderitaanmu saat ini

Hari-hari yang kau lalui di sana
Terlihat percuma
Adakah secercah harapan di hatimu
Untuk kau yakinkan dalam jiwa
Kau tak semestinya menggenggam rasa penyesalan

Ia yang kau harap kembali
Ia yang selalu kau nanti
Kini,
Apa kau mengerti isi lubuk hatinya?
Apa kau mengerti alur kehidupannya?

Takdir adalah
Sesuatu yang tak bisa diubah
Maka
Coba jalani dengan semestinya
Tuhan tidak menilaimu dari segi keberhasilan
Tuhan melihatmu cara merangkak dari setiap kesedihan

Maka
Jangan pernah putus asa
Aku tak pernah menyalahkanmu
Aku tak pernah membencimu
Dan berhentilah mencaci jiwamu
Kita masih pantas hidup bersama

Sebagaimana kunang-kunang berkilauan di malam yang sejuk
Coba kau terangi dirimu dalam cahaya kegelapan
Sekali lagi
Pahami apa yang telah terjadi

Bangkitlah
Dan ketahuilah
Makna di balik rasa percaya
Kau bisa melaluinya
Saat kau mengerti kenapa harus berjalan di antara siang dan malam

Bersama angin mentari
Beriringan cahaya perkasa
Buka mata dan hatimu
Di kala hujan berhenti di belakang titik
Kau harus bersiap
Menjalani resiko dari setiap pilihanmu

Lakukanlah sebagaimana seorang pria melakukannya
Akhirilah, sebagaimana kau adalah seorang pria
Dan berhentilah menangis
Untuk kesekian kalinya

Comments