Di pagi yang sejuk
Yang masih ku dengar kicauannya
Yang masih ku rasakan hembusannya
Ku buka kembali
Lembaran kertas yang berdebu
Tertindih rapat dalam balutan buku
Dan ku pahami isinya
Ini bukanlah akhir
Dahulu,
Ku lihat teman-temanku di persimpangan sana
Maka siapkah aku?
Saat ku pandangi kedua orang tuaku
Memelukku hangat dengan sejuta harapan
Dan berlalulah
Untuk ku ukir kisah baru
Bersama mereka
Di negeri yang sibuk
Begitu kami mengenal tempatnya
Ku pahami setiap yang ku pilih
Ku ceritakan kepada mereka para sahabatku
Ketika nanti lelah mulai menyapa
Duduklah sambil beristirahat
Dengan segenap kekuatan ini
Ku mohon pada Tuhan
Secuil kekuatan untukku mengarunginya
Aku dapat terjatuh kapanpun
Setiap waktunya
Tanpa hari tinta ini beristirahat
Tanpa pernah berhenti mengotori kertas
Demi secuil ilmu yang kami harapkan
Kehidupan mengajarkanku
Arti perjuangan
Namun harus ku taklukkan
Sebuah negeri yang jauh dari kampung halaman
Setiap kebuntuan yang menghampiri
Ku tegaskan dalam jiwa
Ku paksakan raga
Dia takkan singgah
Jika bukan kita yang menjemputnya
Maka,
Ku tinggalkan apa yang ku suka
Ku tinggalkan apa yang menjadi cinta
Ku lenyapkan kebiasaan lama
Kami ada
Karna Tuhan telah percaya
Dari setiap cucur keringat ini
Pastilah tidak akan berakhir sia-sia
Malam yang dulunya masih terlelap
Dengan rela ku berjaga
Menjemputmu di tengah kesejukan
Jangan pernah menyerah
Setiap lelahmu sungguh berarti
Setiap keluhanmu akan berakhir
Yakinlah
Ilmu akan segera di dapatkan
Banggakan kedua orang tua
Yang telah berdoa di setiap sepertiga malam
Seakan langit hitam terlihat bercahaya
Saat ibumu menitikkan air mata dengan penuh harapan
Ukirlah senyuman mereka
Buatlah mereka bahagia
Banggakanlah mereka di usia senja
Usaha keras pasti akan menemui hasilnya
Begitulah sang sahabat mengajarkanku
Di tengah keributan yang memekakkan telinga
Kami terus berjuang menjemput ilmu
Karna ilmu ada di sisi Tuhan
Maka kini giliranmu
Hapuslah segala keraguan
Hapuslah segala kegelisahan
Awali dengan hati yang damai
Dan akhirilah dengan rasa bangga
Hingga nanti kau menggenggam ijazah
Bukti perjuangan kerasmu di negeri ilmu
Ketahuilah
Orang tuamu selalu menantikanmu dengan bahagia
Di ambang pintu rumahmu yang sederhana
~Breaking Reza
Comments
Post a Comment