Permata Tuhan


Taukah kau akan sebuah permata?
Yang berkilauan bahkan melebihi pancaran matahari
Percayakah kau akan sebuah permata titipan?
Yang sengaja Tuhan ciptakan untuk mewarnai hari-hari di dunia

Dan seiring terbenamnya matahari,
ia tetap bercayaha syahdu
Yang ketika fajar tiba
ia tetap anggun di mata

Maukah kau ku beri tau salah satu tanda kebesaran Tuhan?
Lihatlah wanita berkerudung hitam itu
Yang matanya terus-menerus menatap tanah
Yang langkahnya memburu berlalu di keramaian
Yang wajahnya memerah karena malu

Atau
Lihatlah ibumu di rumah
Yang kini mulai lelah dan menua
Yang keringatnya membasahi seluruh tubuhnya
Yang terkadang menangis dalam diamnya
Tapi tetap berusaha memancarkan senyuman indahnya

Perempuan
Yang ku kenal
Duduk dalam kesunyian
Melihat ke sekitar
Melirik buku bacaan
Tersenyum tak terlihat
Bercahaya menerangi yang redup

Dan saat ia menatap
Cukup satu detik dapat mewarnai yang pudar
Cukup dengan ukiran senyuman telah menemani yang kesunyian
Hanya dengan langkahnya,
Meninggalkan jejak rindu
Apa yang kita dustakan di sini?

Jangan
Jangan kau abaikan dia
Jangan kau tinggalkan dia
Jangan kau maki dia
Jangan kau kotori dia
Dan janganlah kau sakiti dia

Lihatlah ia yang berurai air mata
Patah hatinya
Hancur kehormatannya
Remuk semangat hidupnya
Lalu, begitukah balasan untuk si permata titipan?

Perempuan
Yang terkadang ditatap sebelah mata
Saat aku mulai menyadari satu keistimewaannya
Saat aku melihat segala kehebatannya
Izinkan aku untuk mengucapkan nama Tuhan
Untuknya yang dijanjikan sebagai pendamping abadi

Maka duhai permata titipan
Jagalah apa yang telah diberikan oleh Tuhan
Tetaplah anggun di setiap langkahmu
Tetaplah syahdu tatapan matamu
Dan biarkan indah ukiran senyumanmu
Tentu itu semua dengan menjadi dirimu saja,
Sesederhana mungkin

Agar aku tidak menodaimu
Agar aku tidak menitikkan tinta hitam
Agar aku dapat menghormatimu di setiap berlalunya dirimu dalam hari-hari senja

Sebagaimana Tuhan mengizinkamu untuk melukis hati lelaki
Memayunginya di tengah badai
Menghiburnya di kala kesunyian
Dengan segala kekuatanmu
Jadilah hebat dan anggun
Jadilah wanita atas titipan-Nya

Suatu hari
Aku akan berkisah kepada seorang anak lelaki
Yang saat itu sedang tumbuh menjadi pribadi berkarakter
Maka, kan ku ceritakan masa laluku yang berat
Kan ku ceritakan semua rintihanku
Kan ku beri tau air mata kesedihanku

Hingga pada akhirnya aku kembali kuat dan terlihat hebat
Ku katakan sekali lagi
"Aku menjadi lelaki baja itu karena dia. Aku menjadi kokoh itu karena dia. Dapat berlalu dari terjangan badai, itu karena dia selalu di sisi dengan caranya sendiri."

Begitulah aku menggambarkanmu,
Segala kehebatanmu, keistimewaanmu, dan segala kelembutanmu
Duhai perempuan
Duhai permata Tuhan

"Tetaplah anggun dan syahdu dengan caramu sendiri"

***
3 Mei 2020
~breaking reza

Comments