Kisah Dalam Bab 3

Air mata tak terbendung
Namun tetap harus berbohong
Bahwa ia tetap tersenyum
Bersama luka lamanya

Cobalah ku memandang
Memandang jauh dalam bola matanya
Entah sampai kapan
Ia 'kan terus menangis

Keinginannya teguh
Ia tak pernah mengampun dirinya
Walau hanya dosa lama
Namun jiwanya tetap
Hukuman nyata adanya

Tersungkur berkali-kali pun
Tetap dengan teriakan hatinya
Ingin rasanya ia membakar balutan itu
Dan melompat jauh ke sebuah lubang
Agar ia merasakan penderiataan mereka di sana
Agar ia paham jatuhnya tak seberapa

Lalu kuingatkan ia lagi
Mentari tak meninggalkannya
Hanya saja mengajarkannya sebisa mungkin
Dengan sinarnya yang perkasa

Lalu ku rasakan malam
Yang sejuknya menusuk jiwa
Perlahan membisikkan
Apa yang ia harapkan untuk kehidupannya

Aku tak pernah berpaling
Walau janji kata-kataku tlah lenyap
Tapi lihatlah bagaimana ku berlari
Menghampirinya yang telah putus asa
Menariknya kembali kepada cahaya
Dan karna aku cinta

Walaupun hujan terus melanda
Terus ku tuliskan kisahku
Yang menuju kepada bab 3
Pertanda semuanya masih berlanjut

Kini ku abaikan mawar yang ada
Tanpa berharap tuk kembali lagi
Tapi ada harapan yang tak pernah mati
Ia dapat kembali di mana semestinya
Seperti saat ku nyatakan semuanya pada dirimu
Dan seperti itulah perjalanan yang ku lalui
Untuk bisa sampai kepadamu

Comments