![]() |
Picture by Intan Fadhilah on https://www.instagram.com/p/B0qeG_aHOEh/?igshid=1x7m818xvvx9r |
Saat kuasa Sang Ilahi datang menghampiri
Lalu siapa yang dapat mengelak dari semua itu? Siapa yang dapat berlalu dari ketentuan itu? Siapa yang bisa menarik diri dari takdir-Nya?
Melawan gulana dalam sunyinya ruang rindu. Berjalan melangkah dengan sejuknya hari-hari. Melewati hari abu-abu dengan tanpa kepastian. Tentu jawaban yang akhirnya dinanti.
Biarkan mawar kembali mekar, memerah mempesona. Tapi janganlah kau abaikan, karna semua butuh proses tuk menjadi anggun.
Dan katakan apa yang belum tersampaikan. Ungkapkan apa yang masih tersembunyi di balik hati. Biarkan Tuhan mendengarnya berdoa. Lantunan kata-kata suci yang dapat mewarnai gelapnya langit malam.
Dan dia berharap kehadiran sang ksatria. Kini menempuh ribuan kilometer tuk sampai padanya. Tanpa berlama dan bermain kata, biarkan cinta mereka saling menyatu.
Anggun, tanpa pernah menyerah. Memohon dalam diam di hadapan Tuhan. Karna mungkin di seberang sana pangeran-nya berada, mencari dan melihat ke sekitar di mana Anggun berada.
Terkadang ia menangis tanpa air mata. Bibir yang perlahan menjadi duka. Tangan yang tak pernah berhenti mengepal. Menanti jawaban akan kehadiran sang pangeran.
Malam tiba, dengan secarik kertas berisi kata harapan. Sambil berharap Tuhan mengirim doanya bersama para malaikat, menuju kepada sang ksatria agar terbuka pintu hatinya. Bahwa, Anggun selalu menanti dengan penuh harapan.
"Wahai Tuhan yang Maha penyayang. Ampuni aku dengan segala kekurangan yang ku miliki. Ampuni aku yang memiliki hati lemah. Maafkan aku yang terus mengharapnya."
"Wahai Tuhan, tiada sesuatu terjadi begitu saja. Bahkan saat aku berjumpa dan menatapnya. Saat aku mengenal namanya. Saat aku mendengar suaranya. Maka, salahkah aku jika hendak menyimpan wajahnya di hatiku? Salahkah aku yang ingin menerobos masuk ke dalam hatinya?"
"Duhai Tuhan Sang pemilik hati, sungguh Engkau tau apa yang ada di balik hati ini. Sungguh Engkau tau di balik semua rasa ini. Maka, berikan aku segenap kekuatan tuk dapat melalui semuanya, sambil menanti jawaban yang kan Kau berikan padaku, tentang seorang pangeran di seberang sana, yang aku pun juga tak tau apa ia sedang menanti sesuatu ataupun tidak."
"Oh Tuhan, maafkan aku yang telah menyimpan namanya dalam hatiku."
Fajar kan kembali menyapa dengan sinar, semangat, dan harapan baru. Tidak ada salahnya jika Anggun berharap lelaki terbaik untuknya. Tak ada salahnya jika ia ingin kasih sayang dari lelaki yang menyayanginya. Dan adalah haknya jika Anggun ingin merasakan cinta dari pangeran yang mencintainya.
Selama doa masih terucap dalam hati, selama itu masih ada pintu baginya tuk menanti jawaban akan sosok pangeran terbaik untuknya. Karna lelaki yang baik hanya untuk wanita terbaik juga.
Maka bersabarlah, sungguh Tuhan Maha mendengar akan isi hati setiap insan.
---
~breaking reza
Comments
Post a Comment